Ingin Berbisnis Seperti Rasulullah, Begini Caranya!

sumber gambar: ukmindonesia.id, Berbisnis Seperti Rasulullah

Jika anda seseorang yang ingin berbisnis seperti Rasulullah Saw, begini caranya! Judul tulisan di atas adalah panduan untuk mengenal lebih jauh bagaimana Rasulullah Saw dahulu berdagang hingga dianggap menjadi salah satu pedagang atau pebisnis yang sukses. 

Rasulullah Seorang Pebisnis

Dari banyak keterangan hadits memaparkan bahwa Rasulullah adalah seorang pedagang alias pebisnis. Selain seorang pemimpin umat, panglima perang, pendidik, Rasulullah juga dikenal sebagai seorang pebisnis. 

Dari karakter bisnis beliau hingga beliau pertama kali mempersunting seorang pebisnis perempuan juga yaitu Khadijah Al-Kubro. 

Karakter bisnis yang unik dan genuin jarang ditemukan pada masa itu, Rasulullah disukai saudagar kaya raya cantik dari sukunya sendiri, suku quraisy. Khadijah menyukai Rasulullah dari karakter diri beliau dan dari gaya berbisnis Rasulullah. 

Rasulullah sejak usia 12 tahun telah aktif ikut berdagang dengan pamannya, Abu Thalib. Dikisahkan bahwa beliau telah ikut berdagang ke luar mekkah yaitu ke Syam pada usia itu. Bahkan ada yang mengatakan bahwa saat itu Rasulullah berusia 7 tahun. 

Prinsip Dagang A la Rasulullah Saw

Dalam menjalankan bisnis, Rasulullah tentu mempunyai prinsip-prinsip penting. Prinsip-prinsip dagang itulah yang menjadikan beliau sebagai pebisnis yang terbilang sukses. 

Berikut adalah prinsip-prinsip dagang Rasulullah Saw; Pertama, Jujur. Jujur adalah sikap diri yang apa adanya, tak ada yang ditutup-tutupi, seadanya, tanpa rekayasa atau kebohongan.

Prinsip kejujuran dalam berdagang itu sangat penting melebihi laba atau keuntungan. Dalam teori bisnis modern, kejujuran adalah termasuk bisnis branding. Tujuannya jelas, yaitu membangun kepercayaan, build the trust. 

Antara penjual dan pembeli harus terbangun saling percaya. Seorang pembeli cerdas, mengedapankan asas percaya pada penjual; bahwa barang yang hendak dibeli betul-betul barang yang berkualitas sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pembeli. termasuk harga dari barang tersebut. 

Kedua, Diniati Karena Allah. Niat dalam agama itu penting, sepenting aktivitas apapun yang dilakukan. sebab dengan niat maka apa yang dilakukan kemudian menjadi bernilai. Pada teori modern, niat adalah visi. Visi dagang Rasulullah adalah lillahi ta'ala, karena Allah semata. Visi demikian adalah visi tertinggi dimana segala aktivitas bisnis beliau bukan didasarkan pada sesuatu yang bersifat dunia, benda, atau sifat sementara saja, tetapi pada Tuhan Allah yang tentu bersifat absolut dan tak terbatas. 

Ketiga, mencari pahala. Prinsip ini penting sebab pahala atau balasan dari Allah lebih penting dibanding keuntungan berupa uang. Akan tetapi, prinsip ini tidak lantas menghilangkan prinsip dagang supaya untung.

Maksudnya, keuntungan tetaplah didapat tapi dengan cara baik, halal, jujur, supaya keuntungan itu mendapatkan pahala dari Allah. Meskipun secara nominal keuntungannya sedikit, akan tetapi lebih berkah dan mendapat pahala jika didapat dengan jujur. Daripada mendapat keuntungan yang besar dan banyak tapi dengan jalan menipu atau jalan yang tidak jujur. Jika yang terakhir dilakukan, mungkin akan dapat untung besar, tapi yang jelas Allah tidak ridha dan bukan pahala yang didapat tapi murka Allah. 


Post a Comment for "Ingin Berbisnis Seperti Rasulullah, Begini Caranya!"

Followers