Rundayan Turunan / Silsilah Dalam Bahasa Sunda

Pengertian Rundayan Turunan / Silsilah

Rundayan turunan adalah silsilah keturunan dalam bahasa sunda. Di adat sunda, dan di adat-adat suku lainnya di nusantara, sudah lumrah bahkan penting untuk tetap mengenal asal muasal atau silsilah seseorang. Seperti kata Bung Karno, "Jangan Sekali-kali melupakan sejarah".

Rundayan Turunan atau silsilah dapat dikatakan sebagai sejarah seseorang yang penting untuk dikenal. Dari mana dan dari siapa ia berasal itu sama pentingnya dengan mengenal dirinya sendiri. Namun bukan berarti satu-satunya faktor yang kemudian malah dibanggakan dan disombongkan.

Pentingnya Rundayan Turunan / Silsilah

Dalam banyak negara, adat, budaya, suku, dan bangsa di dunia, faktor keturunan itu menjadi penting. Hal ini dapat dilihat dari banyak fakta sejarah. Misalnya saja, anak raja menjadi raja, anak nabi menjadi nabi, dan semacamnya. Termasuk di lingkungan sekitar kita, misalnya, anak kiai menjadi kiai, anak pejabat menjadi pejabat, anak pedagang menjadi pedagang, anak petani menjadi petani.

Terlepas dari pelbagai usaha manusia masing-masing, faktor garis keturunan sedikit banyak memengaruhi, 'nasib' anak di masa yang akan datang. Tidak hanya dari segi profesi anak yang terpengaruh oleh profesi ayah dan para leluhurnya, namun juga yang sering kita jumpai adalah dari segi karakter, sifat, dan watak.

Segi karakter anak, sifat dan watak anak seringkali mirip dengan ayah dan ibunya. Misalnya karakter keras, manja, pantang menyerah, sederhana, jujur, adil, karakter ngotot/maksa, dan banyak karakter atau watak lainnya yang diturunkan oleh kedua orangtuanya atau oleh para leluhurnya.

Yang dijelaskan terakhir, juga mendapat pengakuan atau justifikasi dari Islam melalui hadits Rasululah Saw. yang sangat korelatif dengan hal itu.

Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, Rasulullah Saw. Bersabda:

"Perempuan dinikahi karena empat hal: harta, kemuliaan nasab, kecantikan, dan agamanya. Pilihlah wanita yang taat kepada agama, maka kamu akan berbahagia / beruntung (HR. Bukhari).

Hadits ini cukup menyiratkan betapa pentingnya turunan. Supaya memiliki keturunan yang baik, maka bibitnya juga harus baik. Ibarat hewan lain juga demikian. Untuk mendapatkan domba Garut yang kualitas super, maka induknya juga harus super. Untuk mendapatkan ayam bangkok yang bagus, begitupun induknya harus dari induk yang bagus pula.